Noorsyaidah dan Santet Kawat

santet kawat noorsyaidahKejahatan melalui cara gaib tidak asing di negeri ini. Biasa dikenal dengan istilah SANTET. Bentuk ilmu gaib ini sangat beragam. Namun tujuannya cenderung sama yaitu menyakiti, menyiksa bahkan membunuh korbannya.

Kali ini, seorang gadis asal Kalimantan Timur bernama Noorsyaidah (40 thn) mengaku menderita penyakit aneh yaitu keluarnya kawat dari perutnya. Menurut pengakuannya, dia mengalaminya sejak tahun 1991. Ratusan kawat besi yang tertancap telah keluar dari perutnya. Siapapun yang melihat tayangan televisi pasti merasa prihatin dan sedih melihat kondisi Noor.

Sekaitan dengan masalah ini, penulis menghubungi Ki Joyo Agung, paranormal yang menetap di Cimanggis, Bogor.

Bentuk Santet

Dalam pandangan batinnya, Ki Joyo mengungkapkan bahwa santet tersebut dilakukan oleh 7 paranormal jahat yang tinggal di daerah pegunungan. Jadi bukan di perkampungan (dataran) atau daerah pesisir pantai.

Ki Joyo tidak menyebutkan secara persis dimana daerah tempat tinggal 7 paranormal tersebut atau dari jenis ilmu apa. Dia juga menolak menyebutkan nama-nama jin jahat ( 3 jin jahat ) yang sekarang ini ada di seputar diri Noor.

“Itu tidak perlu diketahui secara luas,” ujarnya. (Noor juga mengatakan sebagaimana dikutip media bahwa dia tidak ingin memfitnah pihak manapun).

Namun diantara paranormal tersebut ada yang sudah meninggal. Paranormal-paranormal tersebut ada yang tergolong seperti sedang menyepi dan tinggal di rumah kecil yang mirip kandang hewan.

Secara singkat Ki Joyo mengatakan, awalnya ada seorang pria yang merasa disakiti Noor. Dia lalu mengambil tindakan jahat yaitu berupaya membunuh Noor dengan cara santet.

Pria tersebut lalu mendatangi beberapa paranormal berbeda yang tempat tinggalnya juga terpisah. Keseluruhannya berjumlah 7 paranormal.

“Mengapa sampai sebanyak itu?” tanya penulis.

“Karena santetnya selalu gagal, pria itu lalu berganti-ganti paranormal,” Jawab Ki Joyo.

Menurut Ki Joyo, bersamaan pria itu mendatangi paranormal, pria tersebut juga belajar ilmu santet. Ilmu yang didapatnya itulah yang masih terus dijalankannya.

Adapun media atau cara santetnya adalah sbb:

Seekor burung kecil (semacam burung nuri, dll) yang sudah mati, tubuhnya dimasukkan sejumlah kawat dan diikat dengan semacam tali dari tumbuh-tumbuhan. Setelah itu, burung tersebut dimasukkan ke dalam buah kelapa, lalu ditanam (dikubur). Tentunya ada mantera-mantera tertentu yang dibacanya (sepintas mirip santet Voodo).

Mantera-mantera itu selalu dibaca pria tersebut, bahkan sudah menjadi rutinitas. Hal itulah yang membuat santet itu tetap berjalan dalam tubuh korbannya (Noor). Meski begitu, apa yang dilakukan pria tersebut sebenarnya tidak berhasil, lantaran Noor tetap hidup. Ini merupakan bukti bahwa kejahatan santet tetap tidak bisa melampaui takdir dan kekuasaan Tuhan.

Ki Joyo mengatakan bahwa kalaupun Noor telah pernah menyakiti seorang pria yang kemudian membuat pria tersebut sakit hati dan melampiaskan dendam dengan menyantet, tetapi Noor tidak perlu minta maaf atau mencari tahu keberadaan batang hidung pria tersebut.

“Karena pada hakekatnya, pria itupun mengetahui bahwa upayanya menyantet telah gagal. Jadi munculnya benda-benda tersebut dari tubuhnya adalah bentuk atau efek dari kegagalan santet tersebut,” kata Ki Joyo.

Persoalannya, media santet tersebut memang telah terkubur lama. Bahkan mungkin paranormal jahat yang melakukannya sudah lupa dimana mereka menanam media santet itu.


Dapat disembuhkan

Ki Joyo mengatakan jika sementara ini Noor dirawat di Rumah Sakit merupakan tindakan yang tepat. Karena peralatan medis yang ada sangat diperlukan jika sewaktu-waktu kondisi Noor drop saat dilakukan pengobatan medis ataupun dengan cara alternatif (non medis).

Ketika penulis bertanya seputar peluang kesembuhan, Ki Joyo mengatakan peluangnya sangat besar. Bahkan bisa dikatakan Noor dapat disembuhkan secara penuh.


Dia mengatakan bahwa apabila dunia medis belum menemukan jawab terhadap fenomena penyakit Noor ini, tidaklah berarti bahwa kekuatan santet itu tinggi hingga tidak tersentuh teknologi. Bagi Ki Joyo hal itu lumrah saja. Namun yang jelas jangan diperbandingkan antara 2 domain yang berbeda tersebut. Bahkan sebenarnya dapat saling bekerjasama.

Noor menderita penyakit ini sejak 17 tahun lalu dan dia dapat bertahan. Mengapa?

“Rasa optimisme yang tertanam dalam kekuatan bawah sadar Noor sangat kuat,” ujar Ki Joyo.

“Hal ini juga didukung tingkat keyakinan Noor kepada Allah SWT, juga doa orangtua dan anggota keluarganya. Bahkan juga termasuk paranormal–paranormal lain yang pernah berupaya menyembuhkan Noor,” lanjutnya.

Secara pribadi Ki Joyo pun tergerak hatinya untuk membantu melakukan upaya penyembuhan terhadap penyakit Noor. Permasalahannya saat ini Ki Joyo belum memiliki dana untuk melakukan perjalanan menemui Noor.


“Saya berharap ada orang atau pihak tertentu yang berkenan mengakomodir perjalanan saya untuk menemui Noor di Samarinda,” kata Ki Joyo terus terang.


Ki Joyo juga berharap ada yang mendampinginya dalam upaya proses penyembuhan Noor. Semata-mata agar apa yang dilakukannya dapat dipertanggungjawabkan secara moral.


Semoga saja penderitaan Noor cepat berakhir dan dia dapat hidup normal sebagaimana layaknya. Amin ya Robbal Alamin.


Bagi pembaca tulisan ini yang berkenan mengakomodir perjalanan tersebut atau ingin membicarakan lebih lanjut, silahkan menghubungi Ki Joyo Agung di nomor: 081310466726.

Asal Usul Santet Kawat

Keyakinan sebagian masyarakat terhadap penyakit aneh yang diderita Noorsyaidah sebagai akibat perbuatan santet menimbulkan spekulasi terhadap asal usul ilmu santet tersebut.

Sebagian ada yang menduga, santet tersebut merupakan ilmu yang dimiliki suku Dayak. Bahkan ada diantara paranormal yang mengatakan bahwa ilmu santet kawat ini berasal dari Hulu Mahakam.

Dugaan tersebut sah-sah saja. Terlebih peristiwa ini terjadi di Kalimantan yang memang dikenal dengan banyaknya warisan budaya dalam bentuk ilmu-ilmu supranatural/mistik.

Namun demikian, terkait dengan penyakit Noorsyaidah ini, paranormal Ki Joyo Agung memiliki pendapat berbeda.

Tulisan ini tidak bermaksud mengecilkan warisan budaya Kalimantan, dalam hal ini Suku Dayak, menyangkut ilmu-ilmu supranatural yang dimiliki. Bahkan penulis pun mengakui, sejauh ini ilmu-ilmu supranatural yang khas budaya Suku Dayak tergolong tinggi. Tetapi tentunya terlalu panjang untuk dijelaskan.

Sedikit yang ingin penulis sampaikan seputar ilmu supranatural Suku Dayak adalah ilmu mistik Ilau Bajat atau Hadang Kerbau.

Ilmu Ilau Bajat (minyak kerbau) ada yang menyebutkan sebagai ilmu pesugihan atau ilmu mendatangkan kekayaan. Tetapi ada pula yang menggolongkannya sebagai ilmu santet. Mengapa demikian?

Karena untuk mendatangkan kekayan tersebut, harus ada tumbal yang dikorbankan. Itulah sebabnya, ilmu ini masuk kategori ilmu santet juga. Ilmu ini tergolong dahsyat dan cukup dikenal dikalangan pemburu ilmu-ilmu supranatural atau penulis folklore.

Ketika dalam suatu kesempatan penulis berada di Martapura, Kalsel, ada seseorang yang memberikan minyak Ilau Bajat ini, lengkap dengan mantera yang harus dibaca.

Tentu saja penulis menerima pemberian itu, meski sambil tersenyum kecut. Dia mengira penulis sedang memburu ilmu pesugihan ini. Padahal tidak ada maksud semacam itu.

Kembali ke awal tulisan, lantas dari manakah asal santet kawat ini?

“Santet kawat yang dialami Noorsyaidah ini bukan berasal dari ilmu Suku Dayak,” kata Ki Joyo Agung kepada penulis.

Lebih jauh dia mengatakan, hasil investigasi supranaturalnya menunjukkan tidak ada ciri-ciri khas yang menunjukkan ilmu ini berasal dari Suku Dayak.

Memang di kalangan paranormal Suku Dayak ada semacam ilmu yang dapat mengeluarkan benda-benda semacam kawat ini. Entah apa nama ilmu ini, tetapi media yang digunakan antara lain, biji toge.

“Tetapi apa yang dialami Noor tidak mengarah ke petunjuk ilmu Suku Dayak,” ujar Ki Joyo Agung.

Itulah sebabnya dia merasa yakin, pelaku santet mempelajari ilmu santet kawat ini di Jawa. Atau bisa juga dia belajar santet ini di Kalimantan, tetapi orang yang mengajarkan berasal dari keturunan suku Jawa.

“Saya juga menduga, pelakunya keturunan Suku Jawa,” katanya lagi.

Bagaimana pandangan Ki seputar upaya penyembuhan yang sedang dilakukan? Tanya penulis.

Ki Joyo tampak mengernyitkan keningnya sambil mengatakan bahwa upaya sebagian orang untuk membantu menyembuhkan Noorsyaidah sangat baik dan harus didukung.

Tetapi Ki Joyo mengingatkan, bahwa harus ada kehati-hatian dalam proses penyembuhan sebab makhluk gaib yang ada tidak akan tinggal diam.

“Makhluk gaib itu pasti bereaksi dan tidak akan tinggal diam,” kilah Ki Joyo. Apabila paranormal, spiritualis atau kyai yang mencoba menyembuhkan hendaknya harus ekstra hati-hati. Jika tidak, dikhawatirkan ada serangan balik dari makhluk gaib tersebut. Tentu dapat berakibat yang tidak kita diinginkan.

Apa maksud Anda?

“Ya, sebenarnya hal yang wajar apabila terjadi perlawanan dari makhluk gaib itu. Makhluk jahat itu kan sudah cukup lama berada dalam diri Noor. Mereka tentu tidak akan tinggal diam jika ada upaya untuk mengusirnya,” Ki Joyo menjelaskan.

Ki Joyo mengatakan, bahwa akibat dari perlawanan gaib itu bisa beragam. Tetapi yang dikhawatirkan kalau akibat itu mengarah ke diri Noor.

“Inilah yang saya khawatirkan. Tetapi mudah-mudahan tidak terjadi hal demikian,” ujarnya.

Sumber : gus7.wordpress.com

0 comments:

Design by Blogger Templates